Sabtu, 10 Januari 2015

Sejarah Negara Fiji

Fiji

Republik Kepulauan Fiji adalah sebuah negara kepulauan di selatan Samudra Pasifik, di sebelah timur Vanuatu, sebelah barat Tonga, dan sebelah selatan dari Tuvalu. Fiji memiliki 322 pulau, 106 di antaranya berpenghuni. Selain itu ada pula 522 pulau kecil. Kedua pulau terbesar adalah Viti Levu dan Vanua Levu yang penghuninya meliputi 82% dari keseluruhan penduduk negara ini. Nama Fiji adalah sebuah kata kuno dalam bahasa Tonga untuk kepulauan itu, yang pada gilirannya berasal dari nama dalam bahasa Fiji, Viti.
Ibu kota Fiji, Suva, terletak di pulau ini. Di Fiji banyak imigran yang berasal dari India/Pakistan.

Sejarah

Artikel utama: Sejarah Fiji
Levuka, 1842
Penghuni pertama Fiji tiba dari Asia Tenggara jauh sebelum terjadi hubungan dengan para penjelajah Eropa pada abad ke-17. Persoalan akademik tentang migrasi Pasifik masih belum terpecahkan.
Ada tercatat bahwa Fiji ditemukan oleh penjelajah Belanda Abel Tasman ketika ia berusaha menemukan Benua Selatan Besar pada 1643. Namun baru pada abad ke-19 orang-orang Eropa itu tiba di kepulauan ini untuk menetap di sana secara permanen. Kepulauan ini jatuh ke tangan Britania Raya sebagai koloni pada 1874. Pada 1970 Fiji mendapatkan kemerdekaannya. Pemerintahan demokratis mengalami interupsi oleh dua kudeta militer pada 1987, yang disebabkan keprihatinan bahwa pemerintah pada waktu itu akan didominasi oleh komunitas Indo-Fiji (India). Akibat dari kudeta kedua pada 1987 ialah bahwa Monarkhi Britania dihapuskan, Gubernur Jenderalnya digantikan oleh seorang Presiden non-eksekutif, dan nma lama negara itu berubah dari Dominion Fiji menjadi Republik Fiji (kemudian berubah lagi menjadi Republik Kepulauan Fiji pada 1997).
Sebuah konstitusi 1990 menjamin etnik Fiji kekuasaan atas Fiji, namun hal ini menyebabkan emigrasi besar-besaran masyarakat keturunan India; kehilangan ini menyebabkan kesulitan ekonomi, namun menjamin bahwa bangsa Melanesia akan menjadi mayoritas. Amandemen yang diberlakukan pada 1997 menjadikan konstitusi lebih setara. Pemilu yang bebas dan damai pada 1999 menghasilkan pemerintahan yang dipimpin oleh seorang Indo-Fiji. Setahun kemudian, ia digulingkan dalam sebuah kudeta yang dipimpin oleh George Speight, seorang nasionalis Fiji garis keras. Demokrasi dipulihkan menjelang akhir 2000, dan Laisenia Qarase, yang telah memimpin pemerintahan sementara saat itu, terpilih sebagai Perdana Menteri. Keanggotaan Fiji di Persemakmuran dikenai sanksi karena kegiatan-kegiatan yang anti-demokratis sehubungan dengan kudeta 2000.
Untuk negara seukuran itu, Fiji mempunyai kemampuan angkatan bersenjata yang cukup berarti, dan telah menjadi penyumbang besar dalam Pasukan Penjaga Perdamaian PBB di berbagai belahan dunia.

Politik

Artikel utama: Politik Fiji

Kekuasaan eksekutif

Artikel utama: Konstitusi Fiji: Pasal 7
Kepala negara Fiji adalah seorang Presiden, yang dipilih oleh Great Council of Chiefs untuk masa jabatan 5 tahun. Meskipun jabatan presiden ini hanya sebagai simbolis belaka, tapi ia juga mempunyai "kekuatan tersimpan" yang bisa ia gunakan ketika negara mengalami krisis.

Pemerintahan lokal

Artikel utama: Pemerintahan lokal Fiji
Fiji dibagi menjadi 4 bagian divisi utama:
4 divisi ini kemudian dibagi lagi menjadi 14 provinsi. Pulau Rotuma yang terletak di utara, sudah mempunyai status independen. Secara resmi termasuk di dalam Divisi Timur untuk keperluan statistik, tapi secara administratif sudah mempunyai otonomi sendiri.
Pemerintahan kota dipimpin oleh seorang Mayor, diterapkan di Suva, Lautoka, dan 10 kota kecil lainnya.

Geografi

[{main|Geografi Fiji}}
Map dari Fiji
Negara Fiji terdiri dari 322 pulau, dimana 106 diantaranya tidak dihuni, dan 522 pulau kecil lainnya. 2 pulau yang paling penting adalah Viti Levu dan Vanua Levu. Pulau Viti Levu adalah letak ibukota negara Suva, dimana 3/4 penduduk negara ini tinggal disini. Pulaunya memiliki banyak pegunungan, dengan titik tertinggi adalah 1200 meter di atas permukaan laut. Sekeliling pulau adalah hutan tropis. Kota penting lainnya adalah Nadi, (lokasi bandara internasional) dan Lautoka. Kota penting di Vanua Levu adalah Labasa dan Savusavu. Pulau-pulau lainnya adalah Taveuni dan Kadavu (pulau ketiga dan keempat terbesar), Grup Mamanuca (di luar Nadi) dan Kepulauan Yasawa, yang merupakan destinasi wisata bagi para turis. Rotuma, pulau yang berjarak 500 kilometer di utara, mempunyai status administratif spesial di Fiji.

Bahasa

Ada 3 bahasa resmi yang tertulis di konstitusi: Inggris, yang diperkenalkan oleh koloni Britania Raya, Bau Fijian, yang digunakan oleh etnis Fiji, dan Hindustani, bahasa yang dipakai oleh Indo-Fiji. Warga negara Fiji mempunyai hak untuk berkomunikasi dengan ketiga bahasa ini, yang mana saja yang mereka mau, dengan pemerintah.
Meski begitu, bahasa Inggris adalah bahasa yang paling sering digunakan karena negara ini pernah dijajah selama seabad oleh Inggris. Bahasa Inggris dipakai luas oleh Fijian dan Indo-Fijian,mereka memakainya sebagai medium untuk berkomunikasi satu sama lain dan juga untuk berkomunikasi dengan dunia luar. Bahasa Inggris juga digunakan pemerintah dalam hal bisnis, dan juga bahasa utama untuk pendidikan, komersial, dan pengadilan.
Bahasa Fijian termasuk ke dalam keluarga bahasa Austronesian. Bahasa Fijian juga mempunyai kedekatan dengan Bahasa Polynesia. Ada banyak dialek yang dipakai, tapi dialek yang standar adalah dialek Bau.

Agama

Agama adalah salah satu garis pemisah antara penduduk pribumi Fiji dan orang-orang Indo-Fiji; penduduk pribuminya sebagian terbesar beragama Kristen (99,2 persen pada sensus 1996), sementara orang-orang Fiji keturunan India kebanyakan beragama Hindu (76,7 persen) atau Islam (15,9 persen).
Denominasi Kristen terbesar adalah Gereja Methodis. Dengan 36,2 persen dari keseluruhan penduduk (termasuk hampir dua-pertiga dari penduduk asli Fiji), persentase anggota Gereja ini adalah yang tertinggi di Fiji dibandingkan dengan negara manapun juga. Pemeluk Katolik Roma (8,9 persen), Sidang Jemaat Allah (4 persen), dan Adventist (2,9 persen) juga cukup berarti jumlahnya. Kesemuanya ini dan juga denominasi lainnya juga mempunyai sejumlah kecil anggota keturunan India. Dari seluruh orang Indo-Fiji, 6,1 persen memeluk agama Kristen.
Pemeluk agama Hindu pada umumnya tergolong dalam aliran Sanatan (74,3 persen dari seluruh Hindu) atau tidak jelas alirannya (22 persen). Aliran kecil Arya Samaj mengklaim mempunyai pengikut sebanyak 3,7 persen dari semua orang Hindu di Fiji. Pemeluk agama Islam pada umumnya adalah Sunni (59,7 persen) atau tidak menyebutkan alirannya (36,7 persen), dan sejumlah kecil pengikut Ahmadiyah (3,6 persen) yang dianggap sesat oleh agama islam sendiri.
Pemeluk agama Sikh mencakup 0,9 persen dari seluruh penduduk Indo-Fiji, atau 0,4 persen dari seluruh penduduk Fiji. Leluhur mereka datang dari wilayah Punjab di India.

Kebudayaan

Artikel utama: Kebudayaan Fiji
Lihat pula: Musik Fiji, Festival di Fiji

Ekonomi

Diberkahi dengan hutan, mineral, dan sumber daya ikan, Fiji adalah salah satu negara yang lebih maju dari negara-negara di kepulauan Pasifik, meskipun masih bergantung dengan sektor primer . Sumber daya alam termasuk kayu, ikan, emas, tembaga, minyak lepas pantai, dan tenaga air. Fiji mengalami periode pertumbuhan pesat pada tahun 1960 dan 1970 tetapi mengalami stagnasi pada 1980-an. Kudeta tahun 1987 menyebabkan kontraksi lebih lanjut.
Gambar produk ekspor Fiji untuk 28 kode kategori warna.
Liberalisasi ekonomi pada tahun-tahun setelah kudeta menciptakan ledakan di industri garmen dan tingkat pertumbuhan yang stabil meskipun ketidakpastian mengenai kepemilikan lahan di industri gula meningkat. Berakhirnya sewa bagi petani tebu (bersama dengan berkurangnya peternakan dan efisiensi pabrik) telah menyebabkan penurunan produksi gula meskipun subsidi untuk gula yang telah diberikan Uni Eropa. Fiji telah menjadi penerima subsidi gula terbesar kedua setelah Mauritius.
Urbanisasi dan ekspansi di sektor jasa telah memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan PDB baru-baru ini . Ekspor gula dan industri pariwisata berkembang pesat - dengan turis berjumlah 430.800 pada tahun 2003[2] dan meningkat pada tahun-tahun berikutnya - merupakan sumber utama devisa. Fiji sangat tergantung pada pariwisata untuk pendapatannya. Pengolahan gula mencakup sepertiga kegiatan industri. Masalah jangka panjang negara ini meliputi investasi yang rendah dan ketidakpastian hak milik . Gejolak politik di Fiji pada 1980-an , 1990-an , dan 2000 memiliki dampak yang parah pada perekonomian, yang menyusut 2,8% pada tahun 2000 dan tumbuh hanya 1% pada tahun 2001.
Sektor pariwisata pulih dengan cepat, dengan kedatangan pengunjung mencapai tingkat sebelum kudeta pada tahun 2002. Pemulihan ekonomi berlanjut lambat dari tahun 2003 dan 2004 tetapi tumbuh hanya 1,7 % pada tahun 2005 dan 2,0 % pada tahun 2006. Meskipun inflasi rendah, tingkat indikator kebijakan Bank Sentral Fiji yang menaikkan suku bunga 1 % menjadi 3,25 % pada Februari 2006 karena kekhawatiran konsumsi berlebihan dibiayai oleh utang. Penurunan suku bunga sejauh ini tidak diikuti pertumbuhan investasi pada ekspor.

Topik lain-lain


Lihat pula

Referensi

  1. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama imf2
  2. ^ Fiji Economy and Politics,Economy and Politics in Fiji,Economy and Politics at Fiji. Retrieved 10 May 2008.

Pranala luar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar