Jumat, 09 Januari 2015

Sejarah Negara Jerman

Jerman

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Republik Federal Jerman
Bundesrepublik Deutschland (Jerman)


Lagu kebangsaan
Stanza ketiga
Das Lied der Deutschen
(juga disebut "Einigkeit und Recht und Freiheit")
Peta lokasi  Jerman  (hijau tua)
– di Eropa  (hijau muda & abu-abu tua)
– di Uni Eropa  (hijau muda)  —  [Legenda]
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Berlin
52°31′LU 13°23′BT
Bahasa resmi bahasa Jerman[3]
Kelompok etnik  91,5% Jerman, 2,4% Turki, 6,1% lain-lain[1]
Pemerintahan Republik parlementer federal
 -  Presiden Joachim Gauck
 -  Kanselir Angela Merkel
Pembentukan
 -  Kekaisaran Romawi Suci 2 Februari 962 
 -  Unifikasi 18 Januari 1871 
 -  Republik federal 23 Mei 1949 
 -  Reunifikasi 3 Oktober 1990 
Bergabung ke UE 25 Maret 1957
Luas
 -  Total 357,021 km2 (ke-63)
 -  Perairan (%) 2,416
Penduduk
 -  Perkiraan 1. Jan. 2010 81.757.600[2] (ke-14)
 -  Kepadatan 229/km2 (ke-55)
PDB (KKB) Perkiraan 2009
 -  Total AS$2,806 triliun[3] 
 -  Per kapita AS$34.212[3] 
PDB (nominal) Perkiraan 2009
 -  Total AS$3,352 triliun[3] 
 -  Per kapita AS$40.874[3] 
Gini (2006) 27
IPM (2007) 0,947[4] (very high) (ke-22)
Mata uang Euro ()[4] (EUR)
Zona waktu CET (UTC+1)
 -  Musim panas (DST) CEST (UTC+2)
Ranah Internet .de [5]
Kode telepon 49
1 ^ Bahasa Denmark, bahasa Jerman Hilir, bahasa Sorbia, bahasa Romani dan bahasa Frisia diakui dan dilindungi secara resmi.
2 ^ Sebelum 2002: Mark Jerman (DEM).
3 ^ Juga .eu yang digunakan bersama oleh negara anggota Uni Eropa.
Republik Federal Jerman (bahasa Jerman: Bundesrepublik Deutschland) adalah suatu negara berbentuk federasi di Eropa Barat. Negara ini memiliki posisi ekonomi dan politik yang sangat penting di Eropa maupun di dunia. Dengan luas 357.021 kilometer persegi (kira-kira dua setengah kali pulau Jawa) dan penduduk sekitar 82 juta jiwa, negara dengan 16 negara bagian (Bundesland, jamak: Bundesländer) ini menjadi anggota kunci organisasi Uni Eropa (penduduk terbanyak), penghubung transportasi barang dan jasa antarnegara sekawasan dan menjadi negara dengan penduduk imigran ketiga terbesar di dunia.[5]
Meskipun negara-bangsa Jerman modern baru terbentuk pada tahun 1871, seusai Perang Perancis-Prusia, satuan-satuan politik di wilayah ini telah lama memainkan posisi penting dalam era monarki di Eropa sejak penguasaan oleh Kekaisaran Romawi menjelang era modern (Masehi) hingga berakhirnya Perang Napoleon. Penyatuan wilayah Eropa Tengah pada masa Karl Yang Agung (Charlemagne), pemimpin Kerajaan Franka, pada abad ke-8 menjadi rintisan terbentuknya suatu imperium konfederatif berusia hampir 1000 tahun yang dikenal sebagai Imperium Romawi Suci. Imperium ini sangat mewarnai budaya feodal di seluruh Eropa serta menjadi pusat Reformasi gereja kristen pada abad ke-16 yang melahirkan Protestantisme. Ketika Imperium Romawi Suci dibubarkan pada tahun 1806 akibat perpecahan yang ditimbulkan oleh perang Napoleon, telah tumbuh rasa satu kebangsaan sebagai masyarakat berbahasa sama (bahasa Jerman). Namun, negara modern yang terbentuk kemudian tidak sanggup menyatukan cita-cita kebangsaan itu karena Austria membentuk sekutu bersama Hungaria menjadi negara terpisah dari negara Jerman modern. Pada tahun 1949, Jerman, dengan wilayah yang jauh berkurang akibat dua perang besar di Eropa, terbagi menjadi dua negara terpisah: Jerman Barat[6] dan Jerman Timur. Pemisahan ini berakhir 3 Oktober 1990 (menjadi hari nasional Jerman sekarang) ketika Jerman Timur secara resmi menyatukan diri dengan Jerman Barat.
Jerman (Barat) adalah negara pendiri Masyarakat Ekonomi Eropa (kelak menjadi Uni Eropa pada tahun 1993). Negara ini juga menjadi anggota zona Schengen dan pengguna mata uang Euro sejak 2002. Sebagai negara penting, Jerman adalah anggota G8, G20, menduduki urutan keempat dalam Produk Domestik Bruto dan urutan kelima dalam Keseimbangan Kemampuan Berbelanja (2009), urutan kedua negara pengekspor[7][8][9] dan urutan kedua negara pengimpor barang (2009), dan menduduki urutan kedua di dunia dalam nilai bantuan pembangunan dalam anggaran tahunannya (2008).[10] Jerman juga dikenal sebagai negara dengan sistem jaringan pengaman sosial yang baik dan memiliki standar hidup yang sangat tinggi. Jerman dikenal sebagai negara dengan penguasaan ilmu dan teknologi maju di berbagai bidang, baik ilmu-ilmu alamiah maupun sosial dan kemanusiaan,[11] selain sebagai negara yang banyak mencetak prestasi di bidang keolahragaan, seperti Formula Satu, sepak bola, dan lain-lain. Jerman dianggap sebagai negara yang sangat menghidupkan dunia. Dengan kata lain, Jerman juga merupakan negara yang memengaruhi keadaan perekonomian/bursa saham dunia.

Keadaan alam

Peta topografi Jerman dengan pembagian wilayah negara bagian dan negara-negara berbatasan.
Jerman terletak di Eropa bagian tengah dan berbatasan langsung dengan sembilan negara. Di sebelah barat berbatasan dengan Belanda, Belgia, Luksemburg, dan Perancis; di sebelah selatan berbatasan dengan Swiss dan Austria; di sebelah timur berbatasan dengan Ceko dan Polandia; dan di sebelah utara berbatasan dengan Denmark. Apabila tetangga di seberang laut (Laut Baltik) juga dihitung, maka Jerman juga bertetangga dengan Swedia. Negara ini mempunyai luas total 357,021 km2 (137,847 sq mi), terdiri dari luas daratan 349,223 km2 (134,836 sq mi) dan luas lautan 7,798 km2 (3,011 sq mi). Jerman merupakan negara terluas ketujuh di Eropa dan ke-62 di dunia.[1]
Wilayah negara ini sekarang adalah hasil dari Perang Dunia II dan sebelumnya memiliki cakupan yang jauh lebih luas, mencakup bagian dari Polandia, Ceko, serta Kaliningrad (atau Königsberg, sekarang dikuasai Rusia). Wilayahnya pernah pula terpecah secara politik sejak tanggal 7 Oktober 1949 hingga tanggal 3 Oktober 1990, di saat bagian timur negara ini dikuasai oleh rezim komunis dan bernama Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur, atau Deutsche Demokratische Republik disingkat DDR).
Secara umum, topografi Jerman adalah dataran rendah di utara dan wilayah berbukit-bukit di bagian selatan. Puncak tertingginya adalah Zugspitze setinggi 2.962 meter dpl yang merupakan bagian dari sistem Pegunungan Alpen di perbatasan dengan Austria. Titik terendah Jerman adalah Wilstermarsch (Rawa Wilster), deikat Steinburg di bagian utara, yaitu -3,54 meter dpl. Pegunungan di Jerman rata-rata berketinggian menengah sampai agak tinggi, yaitu antara 500-1000 meter. Beberapa yang penting adalah Pegunungan Alpen, Schwarzwald ("Rimba Hitam"), Pegunungan Erz, Rhoen, Rothaargebirge (Pegunungan Rothaar), Pegunungan Rhein (mencakup wilayah Perbukitan Eifel, Bergisches Land, Sauerland, Siegerland, Westerwald, dan Taunus), Thüringischer Wald, dan Pegunungan Harz. Sungai-sungai yang mengalir cukup besar sehingga beberapa dapat dilayari oleh kapal berukuran sedang hingga jauh ke hulu, seperti Sungai Rhein, Sungai Elbe, Sungai Donau, Sungai Weser, dan Sungai Main. Danau terluas berada di selatan, yaitu Danau Konstanz (Bodensee) dengan tiga pulau kecil: Mainau, Reichenau, dan Lindau. Selain itu terdapat banyak danau lainnya, seperti Chiemsee dan Danau Mueritz.
Jerman memiliki pantai yang berhadapan dengan Laut Baltik di timur dan Laut Utara di bagian barat. Di pantai bagian barat terdapat padang gumuk (sand dune) yang luas yang terlindungi oleh Kepulauan Frisia Utara dan Kep. Frisia Timur; selain itu terdapat pulau wisata Helgoland. Beberapa pulau kecil di lepas pantai timur menjadi tempat wisata, seperti Pulau Ruegen, Pulau Fehmarn, dan Pulau Usedom. Sumber daya alam yang banyak ditemukan adalah bijih besi, batu bara, kayu, lignit, uranium, tmbaga, gas alam, nikel, dan air.[1]

Pemerintahan dan pembagian administrasi

Jerman adalah negara demokrasi parlementer. Pemerintahan sehari-hari dipegang oleh seorang kanselir, yang berperan seperti perdana menteri di negara lain dengan bentuk pemerintahan serupa. Selain Jerman, Austria juga memiliki kanselir. Posisi kanselir diraih secara otomatis oleh kandidat utama partai pemenang pemilihan umum federal. Terdapat enam partai politik utama di Jerman, dengan tiga yang terbesar (dua di antaranya membentuk koalisi permanen), yaitu SPD (demokrat sosial, berhaluan kiri progresif) dan CDU/CSU (kristen demokrat/sosialis yang berhaluan kanan konservatif). Partai-partai lainnya adalah FDP (demokrat liberal), Bündnis 90/Die Grüne (kiri hijau), dan Die Linke (berhaluan kiri, merupakan gabungan dari partai komunis dan pecahan SPD). Jabatan presiden lebih banyak bersifat seremonial, meskipun ia dapat menyetujui atau tidak menyetujui beberapa hal penting.
Parlemen dikenal sebagai Bundestag, yang anggota-anggotanya dipilih. Partai yang memerintah adalah partai dengan koalisi dominan di dalam parlemen ini. Selain Bundestag terdapat pula Bundesrat, yang anggota-anggotanya adalah perwakilan pemerintahan negara-negara bagian. Bundesrat sering disamakan dengan senat, meskipun pada kenyataannya memiliki wewenang yang berbeda.
Pembagian administratif Republik Federal Jerman.
Secara administrasi, Jerman adalah negara federasi (Bundesland) dengan 13 negara bagian (Flächenland; yaitu Baden-Württemberg, Freistaat Bayern atau Bavaria, Brandenburg, Hessen, Mecklenburg-Vorpommern, Niedersachsen, Nordrhein-Westfalen, Rheinland-Pfalz, Saarland, Freistaat Sachsen, Sachsen-Anhalt, Schleswig-Holstein, dan Freistaat Thüringen) dan tiga kota setingkat negara bagian (Stadtstaaten atau Stadtländer, yaitu Berlin, Bremen, dan Hamburg). Negara-negara bagian ini dibentuk secara bertahap semenjak berakhirnya Perang Dunia II sebagai penyederhanaan atas garis batas negara bagian peninggalan masa Reich Jerman yang lebih bersifat feodalistik. Negara bagian diperintah oleh seorang perdana menteri (Ministerpräsident) lengkap dengan kabinetnya. Terdapat pula parlemen tingkat negara bagian. Setiap negara bagian mengirim wakil-wakil (anggota kabinet, tidak dipilih langsung) ke Bundesrat.
Negara bagian Ibukota Luas (km²) Populasi
Baden-Württemberg Stuttgart 35,752 10.753.880
Bavaria Munich 70.549 12.538.696
Berlin Berlin 892 3.460.725
Brandenburg Potsdam 29.477 2.503.273
Bremen Bremen 404 660.999
Hamburg Hamburg 755 1.786.448
Hesse Wiesbaden 21.115 6.067.021
Mecklenburg-Vorpommern Schwerin 23.174 1.642.327
Sachsen-Anhalt Hanover 47.618 7.918.293
Nordrhein-Westfalen Düsseldorf 34.043 17.845.154
Rhineland-Palatinate Mainz 19.847 4.003.745
Saarland Saarbrücken 2.569 1.017.567
Sachsen Dresden 18.416 4.149.477
Saxony-Anhalt Magdeburg 20.445 2.335.006
Schleswig-Holstein Kiel 15.763 2.834.259
Thuringia Erfurt 16.172 2.235.025
Unit kesatuan komunitas terendah (aras pertama) adalah Gemeinde, yang dapat merupakan gabungan dari beberapa desa atau kota kecil. Beberapa Gemeinde akan membentuk satuan komunitas lebih besar yang disebut Kreis (diterjemahkan sebagai distrik) sebagai aras kedua. Sejumlah Kreis membentuk negara bagian, tetapi di Bayern terdapat satuan komunitas aras ketiga yang dikenal sebagai Bezirk. Untuk melancarkan administrasinya, pemerintahan di banyak negara bagian membentuk Regierungsbezirk untuk membantu tata laksana administrasi. Di negara bagian kota (Stadtländer), pembagian wilayah hanya bersifat administratif, bukan perwakilan masyarakat.

Nama-nama Jerman

Lihat pula Nama-nama untuk negara Jerman.
Karena letaknya yang berada di tengah-tengah Eropa dan sejarah panjangnya sebagai puak-puak yang berbeda sebelum akhirnya bersatu, Jerman memiliki banyak nama sebutan.
Nama "Jerman" yang dipakai dalam bahasa Melayu diambil dari nama bahasa Inggris German yang berarti "orang Jerman" atau bahasa Jerman. Nama negara ini dalam bahasa Inggris, Germany, berasal dari nama Latin yang digunakan oleh orang-orang Romawi untuk wilayah di sekitar Sungai Rhein, yaitu Germania sejak abad ke-3 SM. Tidak jelas etimologinya, tetapi ada kemungkinan orang Romawi mengadopsi dari sebutan orang Kelt di Galia untuk masyarakat di sana yang berarti "tetangga".[12]
Allemania (dengan variasinya, dipakai misalnya dalam bahasa Perancis, Spanyol, dan Arab), Saksa (dipakai dalam bahasa Finlandia), juga Deutsch (dengan variasinya, dipakai misalnya dalam bahasa Jerman, Swedia, dan Belanda), dan Niemcy (bahasa Polandia dan variasinya di beberapa tetangganya) mengacu pada puak-puak bangsa Germanik yang berbeda-beda, sekaligus menunjukkan beragamnya asal usul orang Jerman. Deutsch (baca /doitʃ/) berasal dari kata Jerman Hulu Kuna diutisc; terdapat pula satu puak Germanik di yang tinggal di bagian utara (Semenanjung Jutland) yang bernama Teutoni. Allemani adalah puak yang tinggal di bagian selatan. Sakson (Sachsen) adalah puak yang pernah tinggal di bagian hilir Jerman sekarang; keturunannya menyebar pula ke Belanda dan Inggris. Puak Nemeti pernah menghuni wilayah yang sekarang dikenal sebagai Alsace.

Sejarah

Gambaran tengkorak Homo neanderthalensis.
Sejarah Jerman sebagai suatu negara-bangsa dimulai semenjak terbentuknya Konfederasi Jerman pada tahun 1915 yang dimotori oleh Kerajaan Prusia. Namun, penghunian wilayah tepian timur Sungai Rhein, yang sekarang menjadi lokasi sebagian besar negara Jerman, telah berlangsung sejak masa prasejarah, jauh hingga ke Zaman Batu Tua (Paleolitikum). Di tempat-tempat dekat aliran beberapa sungai besar yang berbukit-bukit (misalnya Rhein dan Sungai Neckar) sejak ratusan ribu tahun sudah menjadi tempat bermukim beraneka ragam masyarakat. Fosil Homo heidelbergensis dan Homo neanderthalensis ditemukan di tempat semacam ini. Pada periode yang lebih modern ditemukan peninggalan dari manusia Cro-Magnon dari Zaman Es terakhir. Peninggalan-peninggalan peradaban Zaman Batu Baru (Neolitikum) dan Zaman Perundagian (baik Zaman Perunggu dan Zaman Besi) juga ditemukan di banyak tempat.
Penyebaran beberapa puak Germanik penting dalam kurun 400 tahun di era Kekaisaran Romawi.
Karena wilayahnya yang subur, berbagai suku pendatang menghuni wilayah ini. Peninggalan peradaban pertama berasal dari masyarakat Kelt dari masa milenium terakhir sebelum era modern (Masehi) yang datang dari timur. Orang-orang Slavia juga menghuni bagian timur (sekitar Sungai Elba). Kemudian datang kaum Germanik dari utara yang menghuni wilayah yang sama dan perlahan-lahan mendesak kaum Kelt ke arah barat menuju Perancis dan Inggris meskipun perkawinan campur di antara kedua kelompok berbeda bahasa ini diperkirakan luas terjadi. Ketika orang Romawi mulai berekspansi ke utara pada abad terakhir sebelum Masehi muncullah catatan-catatan tertulis mengenai wilayah ini.
Catatan tertulis mengenai wilayah yang sekarang disebut Jerman (era protosejarah) dimulai sejak adanya laporan-laporan tertulis Romawi dan Yunani mengenai kaum "Barbar" (berarti "biadab") yang mendiami bagian utara Pegunungan Alpen. Periode ini biasa disebut oleh sejarawan sebagai Periode Antik. Pada masa menjelang ekspansi Romawi, wilayah Jerman dihuni oleh berbagai puak Germanik yang saling bersaing satu sama lain. Kelemahan ini dimanfaatkan oleh orang Romawi untuk menaklukkan wilayah timur Sungai Rhein dan mendirikan provinsi Germania Magna. Pada abad pertama Masehi, pasukan Romawi kembali dapat didesak mundur hingga ke tepi barat Rhein dan selatan Sungai Main dan Sungai Donau.
Wilayah "Magna Germania" di awal abad ke-2 Masehi. Walaupun dalam peta ini digambarkan sebagai satu kesatuan, dalam kenyataannya puak-puak Germanik tidak terorganisasi dalam satu pemerintahan.
Perlahan-lahan, suku-suku Germanik ini mulai memperluas wilayahnya ke arah barat setelah kekuatan Romawi memudar. Walaupun Romawi secara politis sudah tidak kuat, namun secara budaya suku-suku Germanik sangat terpengaruh oleh budaya Romawi. Secara bergantian bermunculan puak-puak yang mendominasi dan mulai membentuk dinasti/wangsa berkuasa, seperti wangsa Meroving dan wangsa Salia. Proses kristenisasi dan kultur feodalisme juga mulai terbentuk pada periode ini.
Era sejarah dimulai sejak abad ke-5, umum dinamakan Abad Pertengahan oleh sejarawan Eropa, dengan ditemukannya dokumen-dokumen berbahasa Jerman Kuna, bahasa Latin yang ditulis oleh penduduk setempat sendiri, atau bahasa-bahasa lainnya.
Pada abad ke-8 muncul satu suku Jerman yang mencuat dan mendirikan imperium, mengikuti contoh yang pernah ditunjukkan oleh orang Romawi sebelumnya, yaitu Franka, dengan penguasa pertama Karl Martel (Charles Martel) dari Wangsa Meroving. Ia mendirikan Kerajaan Franka, yang mendominasi Eropa barat dan tengah hingga beberapa abad sesudahnya. Puncak kejayaan kerajaan ini terjadi pada masa pemerintahan Karl Yang Agung (Charlemagne; memerintah 800-843) sekaligus mendirikan Wangsa Karoling. Di akhir pemerintahannya, ia membagi wilayah luasnya menjadi tiga, sesuai dengan tiga cucu lelakinya, yang dikenal sebagai Perjanjian Verdun. Wilayah barat diperuntukan bagi Karl (Charles) yang kelak menjadi Kerajaan Perancis, wilayah tengah diperintah oleh Lothar, dan wilayah timur diperuntukkan bagi Ludwig (Louis).
Mahkota Kaisar Konrad II (1024-1039) dari Kekaisaran Romawi Suci, disimpan di Ruang penyimpanan harta benda kerajaan, Wina, Austria.
Selanjutnya, panggung sejarah didominasi oleh suatu federasi longgar berbagai dinasti feodal yang dikenal sebagai Kekaisaran Romawi Suci sebagai hasil penyatuan kembali wilayah Kerajaan Franka bagian timur dan tengah, serta takluknya Italia bagian utara di tangan puak Jerman, yang membentang selama 8,5 atau hampir 10 abad tergantung dari mana orang menghitungnya, dari abad ke-9 atau ke-10 sampai tahun 1806, dan dipimpin oleh seorang kaisar. Pada masa kejayaannya, teritori kekaisaran ini mencakup wilayah modern Jerman, Austria, Slovenia, Ceko, Polandia, Perancis timur, Swiss, dan Italia utara. Periode yang panjang ini mengalami berbagai gejolak seperti Persaingan Investiturat, Kelaparan Besar 1315-1317, Wabah Hitam (The Black Death) 1347-1351, dan disepakatinya Piagam Emas 1356 (Die Goldene Bulle) sebagai konstitusi pertama kekaisaran ini.
Pada abad ke-16, ketika telah kehilangan banyak teritori bangsa non-Jerman, kekaisaran ini sempat disebut sebagai "Kekaisaran Romawi Suci Bangsa Jerman". Abad ini menyaksikan pula dimulainya Reformasi Protestan, yang dimulai oleh Martin Luther pada tahun 1517 di Wittenberg, sekarang terletak di Sachsen-Anhalt. Akibat dianutnya aliran baru kekristenan ini oleh berbagai raja anggota Kekaisaran terjadilah ketegangan internal dalam Kekaisaran, yang memuncak dengan terjadinya Perang Tiga Puluh Tahun (1618–1648). Rangkaian peperangan ini berakhir dengan disepakatinya Perdamaian Westfalia. Perang tersebut selanjutnya merombak tatanan politik Kekaisaran karena beberapa waktu kemudian menandai era persaingan di antara dua kekuatan politik, yaitu Wangsa Habsburg dari Kerajaan Austria yang menganut Katolik sebagai kekuatan tradisional dan Wangsa Hohenzollern cabang Utara penguasa Kerajaan Prusia yang menganut Kristen Protestan yang berangsur-angsur semakin menguat.
Napoleon memasuki Berlin (Brandenburger Tor). Lukisan Charles Meynier.
Perang Napoleon mengubah alur sejarah, dari orientasi feodalisme menjadi negara militeristik, dengan terbentuknya Konfederasi Jerman tahun 1815–1866. Karena peran negara yang represif, munculnya gerakan liberalisme di Eropa, serta Revolusi Februari 1848 di Perancis, sempat terjadi revolusi pada tahun 1848 yang dimotori oleh mahasiswa dan kaum buruh. Walaupun dapat diredam, revolusi ini menghasilkan parlemen pertama di Jerman, yaitu Parlemen Frankfurt, matangnya simbol-simbol kebangsaan (bendera dan bakal lagu kebangsaan), dan menjadi pendorong terbentuknya Kekaisaran Jerman tahun 1871–1918 seusai perang Perancis-Prusia (1870-1871). Sejak saat ini Jerman mengadopsi sistem parlementer dengan kanselir sebagai kepala pemerintahan. Kanselir pertama adalah Otto von Bismarck.
Pelantikan Wilhelm I dari Jerman sebagai kaisar pertama Kekaisaran Jerman, di Versailles, Perancis.
Perang Dunia I berakhir dengan runtuhnya Kekaisaran Jerman (dan juga Kekaisaran Austria-Hungaria, saingannya) sekaligus menandai era republik dengan berdirinya Republik Weimar tahun 1919. Jerman kehilangan wilayah Alsace-Lorraine (yang dicaploknya pada tahun 1871) dan sebagian wilayahnya di Polandia, terutama kota pelabuhan Danzig. Periode demokrasi ini berlangsung relatif singkat dan berakhir 1933.
Setelah pemerintahan otoriter Jerman Nazi pimpinan Adolf Hitler tahun 1933–1945 yang membawa kehancuran bangsa ini dalam Perang Dunia II, muncullah Republik Federal Jerman (Jerman Barat) dan Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) sebagai simbol Perang Dingin sejak 1949. Kekalahan dalam Perang Dunia II telah membuat Jerman kehilangan wilayah timur yang jatuh ke tangan Polandia dan Rusia. Terjadi pula aksi balas dendam di Polandia dan Cekoslowakia berupa pengusiran paksa orang-orang Jerman dari wilayah mereka (Zwangsvertreibung). Di Rusia, orang-orang keturunan Jerman banyak yang dibuang ke wilayah timur (Siberia).

Republik Weimar dan Rezim Nazi

Di awal Revolusi Jerman bulan November 1918, Jerman mendeklarasikan dirinya sebagai republik. Meski begitu, kekuatan komunis radikal kiri tetap berlanjut. Revolusi ini berakhir tanggal 11 Agustus 1919, ketika Konstitusi Weimar ditandatangani oleh Presiden Friedrich Ebert.[14] Jerman pada era ini menikmati kehidupan budaya yang sangat liberal dengan kemakmuran ekonomi - disebut dengan Golden Twenties. Akibat Depresi Besar tahun 1929 ditambah kondisi sulit akibat didikte oleh Perjanjian Versailles mengakibatkan pemerintahan menjadi tidak stabil dii awal 1930-an. Hal ini ditambah lagi dengan adanya tuduhan pada pemerintah Weimar bahwa mereka dianggap mengkhianati negara karena menandatangani Perjanjian Versailles.
Tahun 1932, Partai Komunis Jerman dan Partai Nazi mengontrol mayoritas Parlemen, yang terus menerus menentang kebijakan pemerintah Weimar. Setelah kabinet yang terus-menerus gagal, Presiden Paul von Hindenburg mengangkat Adolf Hitler sebagai Kanselir tanggal 30 Januari 1933.[15] Sesaat kemudian situasi negara bertambah kacau dan Hitler mendapatkan kekuatan tak terbatas.[16][17] Menggunakan kekuatannya untuk menghindari ancaman terhadap negara, Hitler kemudian mendirikan negara totaliter terpusat dalam beberapa bulan. Industri kemudian direvitalisasi untuk kebutuhan militer.[18]
Tahun 1935, Jerman kembali mengontrol Saar dan 1936 juga mendapatkan Rhineland, kedua wilayah yang hilang akibat Perjanjian Versailles.[19] Tahun 1938, Austria dianeksasi, dan tahun 1939, Cekoslowakia juga dibawah kontrol Jerman. Invasi Polandia dipersiapkan melalui Pakta Molotov–Ribbentrop dan Operasi Himmler. Tanggal 1 September 1939 Wehrmacht Jerman meluncurkan serangan kilat ke Polandia, lalu kemudian dianeksasi oleh Jerman dan Tentara Merah Soviet. Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman, dan Perang Dunia II pun pecah.[20] Perang pun berlanjut, Jerman dan sekutunya dengan cepat menguasai hampir seluruh benua Eropa dan Afrika Utara. Meski begitu, rencana Jerman untuk menguasai Inggris mengalami kegagalan. Tanggal 22 Juni 1941, Jerman melanggar Pakta Molotov–Ribbentrop dan menginvasi Uni Soviet. Serangan Jepang ke Amerika Serikat menimbulkan deklarasi perang Jerman terhadap Amerika Serikat. Pertempuran Stalingrad memaksa tentara Jerman untuk bergerak ke front timur.[20]
Kehancuran Berlin setelah Perang Dunia II
Bulan September 1943, Italia, sekutu Jerman, mengalami kekalahan, dan tentara Jerman dipaksa untuk bertahan membantu Italia. Pendaratan Normandia membuka front barat dan tentara sekutu berhasil mendesak masuk ke dalam wilayah Jerman. Tanggal 8 Mei 1945, tentara Jerman mengalami kekalahan setelah Tentara Merah berhasil menduduki Berlin.[21]

Jerman Timur dan Jerman Barat

Zona Kekuasaan di Jerman, 1947.
Setelah kalahnya Jerman pada Perang Dunia II, kawasan Jerman yang tersisa dan Berlin dibagi-bagi oleh Sekutu menjadi 4 zona militer. Keempat zona ini menerima lebih dari 6,5 juta etnis Jerman yang terusir dari wilayah timur.[22] Sektor barat, yang dikuasai oleh Perancis, Inggris, dan Amerika Serikat, bergabung tanggal 23 Mei 1949 untuk membentuk Republik Federal Jerman (Bundesrepublik Deutschland); dan tanggal 7 Oktober 1949, sektor timur yang dikuasai Soviet menjadi Republik Demokratik Jerman (Deutsche Demokratische Republik, DDR). Secara umum, mereka dikenal dengan "Jerman Barat" dan "Jerman Timur". Jerman Timur memilih Berlin Timur sebagai ibukota, sedangkan Jerman Barat memilih Bonn.[23]
Jerman Barat muncul sebagai negara parlementer federal dengan sistem "ekonomi pasar sosial", bersekutu dengan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis. Jerman Barat menikmati pertumbuhan ekonomi luar biasa mulai tahun 1950-an (Wirtschaftswunder). Jerman Barat juga bergabung dengan NATO tahun 1955 dan menjadi negara pendiri Komunitas Ekonomi Eropa tahun 1957. Jerman Timur adalah negara Blok Timur dengan kontrol militer dan politik Uni Soviet dan kemudian bergabung dengan Pakta Warsawa. Meski Jerman Timur mengklaim negara demokrasi, namun kekuatan politik dikendalikan sepenuhnya oleh (Politbüro) dibawah kontrol Partai Kesatuan Sosialis Jerman (SED), yang didukung oleh Stasi, agen rahasia,[24] dan berbagai sub-organisasi lain yang mengontrol setiap aspek kehidupan.
Tembok Berlin di depan Gerbang Brandenburg ssesaat sebelum kejatuhannya tahun 1989. Sekarang ini Gerbang Brandenburg dijadikan marka tanah nasional utama Jerman.
Meski propaganda Jerman Timur banyak diambil dari keuntungan program sosial mereka dan kecaman invasi Jerman Barat, banyak warga Timur tetap ingin pergi ke Barat untuk mencari kebebasan dan kemakmuran.[25] Tembok Berlin, yang dibangun tahun 1961 untuk menghentikan penduduk Jerman Timur melarikan diri ke Jerman Barat, menjadi simbol Perang Dingin,[26] sehingga kejatuhannya pada tahun 1989 menjadi simbol Kejatuhan Komunisme, bersatunya kembali Jerman, dan Die Wende.
Tensi antara Jerman Timur dan Jerman Barat mulai mereda di awal tahun 1970-an dengan kebijakan Ostpolitik Kanselir Willy Brandt. Pada tahun 1989 Hungaria (anggota Blok Timur) membuka perbatasannya dengan Austria (anggota Blok Barat) yang berakibat mengalirnya ribuan pengungsi Jerman Timur ke Jerman Barat via Hungaria. Hal ini menyebabkan kekacauan di Jerman Timur dan gelombang demonstrasi pun mendapat dukungan. Krisis ini memaksa pemerintah Jerman Timur meletakkan kekuasaannya dan menyetujui penyatuan dengan Republik Federal Jerman, yang secara resmi ditandatangani tanggal 3 Oktober 1990 (sekarang menjadi Hari Persatuan Jerman, Tag der Deutschen Einheit). [26]

Reunifikasi Jerman dan Uni Eropa

Ibukota kemudian disepakati pindah ke Berlin lagi pada tahun 1994 (berdasarkan Akta Berlin/Bonn). Relokasi pemerintahan baru selesai pada tahun 1999.[27] Bonn sendiri mendapatkan status sebagai Bundesstadt (kota federal) karena menjadi tempat beberapa kementrian.[28] Sejak bersatu, Jerman menjadi lebih aktif dalam keanggotaannya di Uni Eropa dan NATO. Jerman mengirim pasukan perdamaian untuk menjaga stabilitas di Balkan dan mengirim pasukan tentara ke Afganistan sebagai usaha meredam pasukan Taliban.[29] Penurunan pasukan ini menjadi kontroversial karena menurut aturan domestik mereka, Jerman mengirim pasukan hanya untuk peran pertahanan.[30] Pada tahun 2005, Angela Merkel menjadi Kanselir Jerman wanita pertama dengan koalisi besar di pemerintahan.[26]

Ekonomi

Sebuah mobil Mercedes-Benz. Jerman merupakan negara eksportir barang terbesar di duniatahun 2003-2008.[31]
Jerman bagian dari kesatuan moneter, Eurozone (biru gelap), dan pasar tunggal Eropa.
Jerman mempunyai ekonomi pasar sosial dengan tenaga kerja berkemampuan tinggi, kapitalisasi pasar besar, tingkat korupsi yang rendah,[32] serta tingkat inovasi tinggi.[33] Jerman adalah negara dengan ekonomi terbesar dan terkuat di Eropa, PDB terbesar keempat dunia,[34] pendapatan nasional bruto terbesar kelima dunia,[35] dan kontributor terbesar ke Uni Eropa tahun 2011.[36] Sektor jasa berkontribusi terhadap 71% total PDB, industri 28%, dan pertanian 1%.[1] Tingkat pengangguran rata-rata negara ini (Mei 2012) adalah 6,7%.[37] Tingkat pengangguran resmi di negara ini juga memasukkan orang-orang bekerja paruh-waktu yang mencari pekerjaan penuh (full-time job).[38] Tingkat pengangguran rata-rata tidak resmi negara ini sekitar 5.7% tahun 2011.[1]
Jerman merupakan pencetus ekonomi dan integrasi politik Eropa. Banyak kebijakan-kebijakan yang diusulkan Jerman banyak dipakai sebagai kebijakan Uni Eropa. Jerman memperkenalkan mata uang bersama Eropa saat ini, euro, tanggal 1 Januari 2002.[39][40] Kebijakan moneternya diatur oleh Bank Sentral Eropa, yang berkantor pusat di Frankfurt. Sampai dua dekade setelah Reunifikasi Jerman, saat ini standar kehidupan dan pendapatan per kapita negara-negara bagian bekas Jerman Barat tetap jauh lebih tinggi daripada negara-negara bagian bekas Jerman Timur.[41] Modernisasi dan integrasi ekonomi bagian timur Jerman merupakan proses jangka panjang dan dijadwalkan berakhir tahun 2019, dengan transfer dari barat ke timur per tahunnya mencapai 80 miliar dolar AS.[42] Pada bulan Januari 2009 Pemerintah Jerman setuju untuk memberikan stimulus ekonomi sebesar 50 miliar Euro untuk melindungi beberapa sektor dan mengurangi pengangguran.[43]
Dari 500 perusahaan terbesar di dunia (berdasarkan pendapatan) yang ditulis oleh Fortune Global 500, 37 di antaranya berkantor pusat di Jerman. Perusahaan-perusahaan Jerman yang terkenal di antaranya Mercedes-Benz, BMW, SAP, Siemens, Volkswagen, Adidas, Audi, Allianz, Porsche, Bayer, Bosch, dan Nivea.[44] Jerman terkenal karena perusahaan kecil dan menengahnya yang spesialis.
Berikut ini adalah daftar perusahaan terbesar Jerman berdasarkan pendapatannya tahun 2011:
Peringkat[45] Nama Pusat Pendapatan
(Juta €)
Keuntungan
(Juta €)
Karyawan
(Seluruh dunia)
1. Volkswagen AG Wolfsburg 159.000 15.800 502.000
2. E.ON SE Düsseldorf 113.000 −1.900 79.000
3. Daimler AG Stuttgart 107.000 6.000 271.000
4. Siemens AG Berlin, München 74.000 6.300 360.000
5. BASF SE Ludwigshafen am Rhein 73.000 6.600 111.000
6. BMW AG München 69.000 4.900 100.000
7. Metro AG Düsseldorf 67.000 740 288.000
8. Schwarz-Gruppe (Lidl/Kaufland) Neckarsulm 63.000 N/A 315.000
9. Deutsche Telekom AG Bonn 59.000 670 235.000
10. Deutsche Post AG Bonn 53.000 1.300 471.000
Allianz SE München 104.000 2.800 141.000
Deutsche Bank AG Frankfurt am Main 2.160.000 4.300 101.000

Infrastruktur

Dengan posisinya yang berada di tengah Eropa, Jerman merupakan penghubung transportasi. Hal ini dapat dilihat dari jaringan transportasinya yang begitu rumit dan modern. Jaringan jalan tol (Autobahn) adalah jaringan tol terpanjang ketiga di dunia dan terkenal karena tidak memiliki batas kecepatan.[46] Jerman juga mempunyai jalur kereta api cepat. Jaringan InterCityExpress atau ICE yang dimiliki oleh Deutsche Bahn melayani kota-kota besar di Jerman beserta destinasi di negara-negara tetangga dengan kecepatan sampai 300 km/jam (186 mil/jam).[47] Bandara terbesar di Jerman adalah Bandara Frankfurt dan Bandara Munich, keduanya menjadi penghubung untuk Lufthansa, sedangkan Air Berlin mempunyai penghubung di Berlin Tegel dan Düsseldorf. Beberapa bandara besar lainnya antara lain Berlin Schönefeld, Hamburg, Cologne/Bonn dan Leipzig/Halle. Kedua bandara di Berlin akan disatukan untuk ke Berlin Schönefeld dan akan menjadi Bandara Berlin Brandenburg.[48]
Pada tahun 2008, Jerman adalah konsumen energi terbesar keenam dunia,[49] dan 60% energi negeri ini berasal dari impor.[50] Kebijakan pemerintah mendukung konservasi energi dan komersialisasi energi terbaharui. Penggunaan energi efisien telah mengalami peningkatan sejak awal tahun 1970-an, pemerintah mentargetkan untuk memenuhi kebutuhan energi negara dari 40% sumber terbaharui tahun 2020 dan 100% tahun 2050.[51] Pada tahun 2010, sumber energi adalah: mintak (33,7%), batu bara dan lignit (22,9%), gas alam (21,8%), nuklir (10,8%), angin dan air (1,5%), dan beberapa sumber energi lainnya (7,9%).[52] Pada tahun 2000, pemerintah dan industri nuklir setuju untuk menutup semua pembangkit listrik nuklir tahun 2021.[53] Jerman berkomitmen terhadap isi Protokol Kyoto dan gerakan yang mendukung biodiversitas, standar emisi rendah, daur ulang, dan penggunaan energi berkelanjutan pada skala global.[54] Pemerintah Jerman telah menginisiasi aktivitas pengurangan emisi dan emisi keseluruhan negara ini telah berkurang.[55] Meski begitu, negara ini tetap penghasil emisi gas rumah kaca terbesar di Eropa (data 2010).[56]

Sains dan teknologi

Pencapaian Jerman di bidang sains mempunyai pengaruh signifikan dan penelitian dan pengembangan telah menjadi bagian dari ekonomi.[57] Penghargaan Nobel telah diberikan pada 103 orang Jerman.[58] Para peneliti Jerman banyak mendapatkan Nobel di bidang sains, antara lain Fisika, Kimia, dan fisiologi atau kedokteran.[59][60]
Karya Albert Einstein dan Max Planck sangat berpengaruh dan menjadi dasar fisika modern, yang kemudian dikembangkan oleh Werner Heisenberg dan Max Born.[61] Fisikawan lain yang terkenal antara lain Hermann von Helmholtz, Joseph von Fraunhofer dan Gabriel Daniel Fahrenheit. Wilhelm Röntgen menemukan Sinar X dan menjadi pemenang Nobel Fisika pertama tahun 1901.[62] Otto Hahn menjadi pionir dalam radioaktivitas dan radiokimia serta menemukan fisi nuklir.[63]Ferdinand Cohn dan Robert Koch berjasa pada bidang mikrobiologi. Sejumlah matematikawan juga orang Jerman, seperti Carl Friedrich Gauss, David Hilbert, Bernhard Riemann, Gottfried Leibniz, Karl Weierstrass, Hermann Weyl dan Felix Klein. Institusi-institusi penelitian yang ada di Jerman antara lain Max Planck Society, Helmholtz Association dan Fraunhofer Society. Penghargaan Gottfried Wilhelm Leibniz diberikan pada 10 peneliti dan akademisi tiap tahunnya. Dengan nilai maksimum 2,5 juta euro menjadikan nilai penghargaan ini salah satu yang terprestisius di dunia.[64]
Jerman juga menjadi negara dari banyak penemu dan insinyur, seperti Johannes Gutenberg (penemu mesin cetak); Hans Geiger (penemu pencacah Geiger; dan Konrad Zuse (pembuat komputer digital otomatis pertama).[65] Industrialis dan insinyur asal Jerman seperti Ferdinand von Zeppelin, Otto Lilienthal, Gottlieb Daimler, Rudolf Diesel, Hugo Junkers dan Karl Benz sangat berkontribusi terhadap teknologi dunia otomotif dan transportasi udara.[66] Insinyur penerbang Wernher von Braun mengembangkan roket luar angkasa pertama dan roket Saturn V, yang menjadi jalan bagi kesuksesan Amerika dalam program Apollo. Heinrich Rudolf Hertz yang meneliti radiasi elektromagnetik sangat berjasa bagi pengembangan telekomunikasi modern.[67]
Jerman juga negara yang maju dalam penggunaan teknologi ramah lingkungan. Perusahaan-perusahaan yang mempunyai usaha pada bidang ini menghasilkan kira-kira 200 miliar euro. Industri penting dalam teknologi ini antara lain pembangkit listrik, transportasi, penanganan limbah dan daur ulang, serta manajemen air.[68]

Penduduk

Dengan total penduduk sekitar 81,7 juta orang (2009), Jerman adalah negara ke-15 terbanyak penduduknya di dunia. Sejak 2003 total penduduk Jerman berkurang secara lambat meskipun negara ini masih menerima imigran.[69] Keengganan keluarga Jerman untuk memiliki anak dan naiknya angka kematian menjadi sebab yang sering ditunjuk untuk keadaan ini.

Demografi

Hamburg adalah kota kedua terbesar di Jerman. Foto ini memperlihatkan pusat kota Hamburg sebelum Perang Dunia I.
Jerman memiliki banyak kota besar, beberapa di antaranya telah berusia lebih dari dua ribu tahun. Namun hanya tiga kota yang memiliki penduduk lebih dari satu juta orang: Berlin dengan 3,4 juta orang, Hamburg (1,8 juta), dan München (1,4 juta). Konsentrasi penduduk tertinggi terletak di wilayah cekungan Ruhr (Ruhrgebiet atau Ruhrbecken, diambil dari nama sungai yang mengalir di sana) di negara bagian Nordrhein Westfalen, yang dihuni sekitar 20 juta orang dan menjadi salah satu kawasan megapolitan terbanyak penduduknya di dunia. Kawasan ini menghimpun kota-kota seperti Bochum, Dortmund, Duisburg, Essen, dan Gelsenkirchen, sehingga praktis orang tidak melihat batas di antara kota-kota tersebut. Kota besar dan penting lainnya adalah Bremen, Duesseldorf, Frankfurt am Main, Hannover, Karlsruhe, Koeln, Nuernberg, dan Stuttgart.

Etnis

Jerman adalah negara-bangsa untuk orang Jerman. Rasa satu bangsa tumbuh pada abad ke-19 setelah banyak pihak merasa bahwa orang Jerman terpecah-belah akibat Perang Napoleon. Sebelum munculnya rasa kebangsaan tersebut, orang Jerman dibedakan dari satuan-satuan politik utama yang menyusun negara ini atau perbedaan dialek, seperti etnik Bayern, Swabia, Baden, Sachsen, Köln, dan sebagainya. Isu etnisitas ini kadang-kadang masih muncul dalam isu-isu tertentu di Jerman moderen, misalnya pertandingan antarklub dalam Bundesliga atau, yang agak lebih serius, dalam penempatan suatu pusat industri penting.
Secara legal, orang Jerman adalah mereka yang berkewarganegaraan Jerman. Dengan batasan ini, terdapat etnik-etnis asli minoritas dan etnis-etnis minoritas pendatang (imigran). Etnis minoritas asli mencakup etnik Denmark di utara, etnik Frisia di barat laut, serta etnik Sorbia dan Kashubia di beberapa tempat di Jerman timur laut.

Circle frame.svg
Kelompok etnis di Jerman
  Jerman (80.7%)
  Eropa lainnya (7.3%)
  Turki (4%)
  Timur Tengah lainnya (1.2%)
  Asia (2%)
  Afrika (1%)
  Lain-lain (3.8%)
Orang Yahudi telah sejak lama menghuni kota-kota di Jerman dan, sebagaimana di tempat-tempat lain, dikenal sebagai kaum pedagang. Jerman sekarang memiliki populasi Yahudi terbesar ke-3 di Eropa. Pada 2004, jumlah orang Yahudi dari bekas Uni Soviet yang tinggal di Jerman dua kali lipat dibanding dengan yang tinggal di Israel, membuat total pertumbuhan lebih dari 200.000 sejak 1991. Sekarang kaum Yahudi memiliki suara dalam kehidupan publik Jerman melalui lembaga payung Dewan Yahudi di Jerman (Zentralrat der Juden in Deutschland). Di bawah Nazi Jerman yang berpaham Fasis terjadi pemusnahan sistematis terhadap orang-orang yang menentang NAZI, kebanyakan dari mereka adalah orang Yahudi. Orang Yahudi sering mempropagandakan ini sebagai Holocaust atau pemusnahan etnis Yahudi padahal sasaran sebenarnya pemusnahan ini hanya untuk orang-orang yang menentang NAZI.
Semenjak Revolusi Industri, banyak imigran dari negara-negara Eropa lain bekerja dan menetap di Jerman. Pada abad ke-19, imigran dari Italia, Polandia, dan Ceko bekerja di industri tambang batu bara dan pabrik-pabrik di daerah Ruhr dan Rhein. Berakhirnya Perang Dunia II menyebabkan berdatangannya keturunan Jerman yang sebelumnya menetap di berbagai negara Eropa Timur (Vertreibung, Pengusiran terhadap orang Jerman). Booming industri pada tahun 1960-an dan 1970-an juga mengundang imigran, terutama dari daerah Balkan dan Turki. Gelombang besar imigrasi terakhir terjadi semenjak Penyatuan Kembali Jerman: setelah peristiwa ini, Jerman membuka diri bagi keturunan Jerman yang masih menetap di Eropa Timur.
Pada 2004, sekitar 6,7 juta non-warganegara tinggal di Jerman. Dengan yang terbesar datang dari Turki, diikuti oleh Italia, Yunani, Kroasia, Belanda, Serbia, Montenegro, Spanyol, Bosnia dan Herzegovina, Austria, Portugal, Vietnam, Maroko, Polandia, Macedonia, Lebanon dan Perancis.[70] Sekitar 2/3-nya telah berada di negara ini selama delapan tahun atau lebih, dan oleh karena itu bisa dinaturalisasikan.[71] Derasnya imigran yang masuk ke Jerman semenjak berakhirnya Perang Dunia II menyebabkan sekitar 19% penduduk Jerman pada tahun 2008 memiliki latar belakang kebangsaan lain.[72]
Jerman merupakan tujuan utama bagi pengungsi politik (pemohon suaka) dan ekonomi dari banyak negara berkembang, namun jumlahnya menurun dalam beberapa tahun terakhir ini, mencapai sekitar 50.000 pada 2003.

Agama

Martin Luther, Bapak Reformasi Jerman dan pembaharu bahasa Jerman, 1529.
Katedral Cologne Katolik di sungai Rhine merupakan Situs Warisan Dunia UNESCO
Berliner Dom, salah satu katedral Protestan evangelis di Jerman
Berliner Dom, salah satu katedral Protestan evangelis di Jerman
Jerman adalah tempat kelahiran Reformasi yang dimulai oleh Martin Luther pada awal abad ke-16. Sekarang ini, Protestan (terutama di utara dan timur) terdiri dari 33% populasi dan Katolik (terutama di selatan dan barat) juga 33%. Keseluruhan terdapat sekitar 55 juta orang beragama Kristen. Kebanyakan Protestan Jerman merupakan anggota dari Gereja Evangelikal Jerman. Gereja Bebas ada dalam kota besar maupun kecil. Paus emeritus Katolik Roma, Paus Benediktus XVI, juga merupakan orang Jerman.
Selain itu ada beberapa ratus ribu pemeluk Ortodoks (terutama Yunani dan Serbia), 400.000 anggota Gereja Kerasulan Baru, lebih dari 150.000 anggota Saksi Yehuwa, dan beberapa grup kecil lainnya.
Di wilayah bekas Jerman Timur, kehidupan keagamaan kurang berkembang dibandingkan dengan di eks-Jerman Barat akibat rezim komunis yang memerintah sebelumnya kurang memberi perhatian pada kehidupan keagamaan. Sekitar 30% dari populasi Jerman mengakui tidak memiliki agama. Di Timur angka ini dapat lebih tinggi.
Gereja dan negara terpisah, tetapi ada kerja sama di banyak bidang, terutama dalam bidang sosial, Gereja dan komunitas keagamaan, bila mereka besar, stabil dan setia kepada konstitusi, dapat mendapat status khusus dari negara sebagai "perusahaan di bawah hukum publik" yang mengizinkan Gereja untuk memungut pajak dari anggota yang disebut Kirchensteuer (pajak gereja). Pendapatan ini dikumpulkan oleh negara sebagai pengganti biaya koleksi. Agama terbesar kedua adalah Islam dengan 3,8-4.300.000 pengikut diperkirakan (4,6% menjadi 5,2%), [132] diikuti oleh Buddhisme dengan 250.000 dan Yudaisme dengan sekitar 200.000 pengikut (0,3%); Hindu memiliki beberapa pengikut 90.000 (0,1%) . Semua komunitas agama lain di Jerman memiliki kurang dari 50.000 pengikut [133] Dari sekitar 4 juta Muslim, kebanyakan Sunni dan Alevites dari Turki, tetapi ada sejumlah kecil Syiah dan denominasi lainnya.. [132] Jerman Eropa ketiga Yahudi terbesar populasi (setelah Perancis dan Britania Raya) [134] Sekitar. 50% dari umat Buddha di Jerman adalah imigran Asia. [135] Jerman tanpa kepatuhan agama menyatakan membentuk 34,1% dari populasi, terutama di Timur bekas Jerman dan wilayah metropolitan utama

Bahasa

Bahasa Jerman adalah bahasa yang paling banyak digunakan di Uni Eropa, dengan penutur asli mencapai lebih dari 100 juta orang.[73]
Bahasa resmi adalah bahasa Jerman. Bentuk bakunya dikenal sebagai bahasa Jerman Baku (Hochdeutsch atau Standarddeutsch) [74]. Pembaku bahasa ini adalah Martin Luther pada abad ke-16, sehingga ia dikenal pula sebagai "Bapak Bahasa Jerman". Bahasa Jerman Baku dipelajari di sekolah sehingga semua orang Jerman praktis menguasainya. Bahasa ini juga dipakai di Austria, Swiss, Luksemburg, dan Lichtenstein sebagai bahasa pengantar resmi sehingga penduduk negara-negara ini dapat saling berkomunikasi dengan baik satu sama lainnya. Bahasa Jerman merupakan bahasa yang paling indah didengar di seluruh Eropa.
Selain itu, dituturkan pula berbagai dialek lokal; yang terpenting di antaranya adalah dialek Bavaria, Alemania (dituturkan di Baden, Swabia, dan berbagai tempat di Swiss), Koeln, Berlin-Brandenburg, serta dialek Saksen. Keberadaan dialek lokal ini semakin terdesak oleh penggunaan bahasa baku atau varian tidak baku (kolokial atau Umgangsprache). Bahasa Sachsen Hilir atau Plattdeutsch, yang dituturkan di bagian barat laut, sekarang dianggap sebagai bahasa tersendiri dan merupakan varian dari bahasa Jerman Hilir. Di bagian sudut timur negara bagian Sachsen terdapat komunitas berbahasa Sorbia yang bukan bahasa Germanik melainkan Slavik. Bahasa minoritas lain adalah bahasa Denmark yang dituturkan di bagian perbatasan dengan Denmark, bahasa Frisia di perbatasan utara dengan Belanda, bahasa Turki sebagai bahasa imigran dari Turki, bahasa Rusia yang dibawa oleh imigran dari kaum Jerman Etnik dari Rusia, dan beberapa bahasa kaum imigran minoritas lainnya (Italia, Vietnam, Arab, dan negara-negara Balkan). 67% penduduk Jerman mengatakan bahwa mereka dapat berkomunikasi minimal satu bahasa asing dan 27% penduduk mengatakan mereka dapat berkomunikasi dengan 2 bahasa asing lain selain bahasa Jerman.[75]

Pendidikan

Universitas Heidelberg adalah universitas tertua di Jerman dan saat ini menempati peringkat tertinggi di negara ini.[76] Universitas ini didirikan tahun 1386.
Lebih dari 99% penduduk Jerman usia 15 tahun ke atas diperkirakan bisa membaca dan menulis.[1] Pendidikan di negara ini diurus oleh negara bagian masing-masing. Sejak tahun 1960-an, sebuah gerakan reformasi mencoba untuk menyatukan pendidikan menengah Jerman menjadi sebuah Gesamtschule (sekolah komprehensif); beberapa negara bagian Jerman kemudian menyederhanakan sistem sekolah mereka. Sistem ini dikenal dengan nama Duale Ausbildung ("pendidikan dualisme") yang menjadikan siswa di sekolah kejuruan untuk dapat belajar di sebuah perusahaan.[77] Model pendidikan yang sukses ini kemudian diadopsi di seluruh dunia.[78]
Pendidikan tingkat taman kanak-kanak tersedia untuk semua anak umur 3-6 tahun, tapi tidak wajib. Setelah itu, anak mendapatkan pendidikan wajib untuk paling minimal 9 tahun. Lama pendidikan dasar di negara ini adalah berkisar 4-6 tahun.[77] Berikutnya, pendidikan menengah tersedia dalam 3 macam: Gymnasium untuk mempersiapkan siswa menuju universitas, Realschule, dan Hauptschule untuk siswa sekolah kejuruan.[79]
Wendelstein 7-X, fasilitas penelitian yang ada di Institut Fisika Plasma Max Planck yang ada di dekat Universitas Greifswald. Penelitian-penelitian di Jerman sebagian besar dilakukan oleh institut-institut independen.
Persyaratan umum untuk memasuki universitas di Jerman adalah Abitur, kualifikasi yang didasarkan pada tes kontinu selama tahun-tahun terakhir termasuk ujian akhir sekolah. Meski begitu, ada beberapa pengecualian, dan persyaratan yang ditetapkan pun berbeda-beda tergantung dari subjek, universitas, dan negara bagiannya. Universitas-universitas Jerman dikenal internasional, dengan 6 universitas ada pada 100 besar (menurut Academic Ranking of World Universities (ARWU) tahun 2008), dan 18 ada pada 200 besar.[80] Kebanyakan universitas di Jerman adalah universitas negeri, dengan uang kuliah hanya sekitar €60 per semester (mencapaii €500 di negara bagian Niedersachsen).[81][82] Maka, pendidikan menjadi terjangkau bagi hampir semua penduduk Jerman.[83]
Universitas di Jerman juga termasuk dalam jajaran universitas tertua di dunia. Universitas Heidelberg adalah yang tertua (berdiri 1386), kemudian diikuti Universitas Leipzig (1409), Universitas Rostock (1419), Universitas Greifswald (1456), Universitas Freiburg (1457), LMU Munich (1472) dan Universitas Tübingen (1477).
Kebanyakan universitas di Jerman fokus pada pengajaran daripada penelitian. Penelitian dilakukan oleh institut independen yang bekerja pada bidang akademik, seperti Max Planck, Fraunhofer, Leibniz dan Helmholtz. Institut spesialisasi ini tidak disertakan dalam peringkat akademik, sehingga menjadikan universitas-universitas di Jerman tampak berperingkat rendah (seperti peringkat ARWU). Beberapa institut teknologi di Jerman pun mulai mengalihkan fokus mereka ke penelitian.

Budaya

Ludwig van Beethoven (1770–1827), komposer
Dari sejarahnya, budaya Jerman dibentuk oleh para kaum intelektual Eropa, baik kaum religius maupun kaum sekuler. Dulu, Jerman disebut sebagai Das Land der Dichter und Denker ("negara para penyair dan pemikir"),[84] karena banyaknya penulis dan filsuf terkenal yang mempengaruhi perkembangan budaya dan pemikiran Barat.
Banyak sekali institusi budaya di negara ini. Ada 240 teater yang disubsidi pemerintah, ratusan simfoni orkestra, ribuan museum dan lebih dari 25.000 perpustakaan tersebar di negara ini. Pengunjung dan penikmatnya pun juga banyak: lebih dari 91 juta pengunjung museum tiap tahunnya, 20 juta pengunjung teater dan opera, dan 3,6 juta pengunjung orkestra simfoni.[85] Sampai tahun 2012, UNESCO mencatat 37 Situs Warisan Dunia dari Jerman.[86]
Jerman juga telah memiliki kesetaraan jender tinggi,[87] mempromosikan gerakan hak penyandang cacat, dan toleran secara sosial terhadap kaum homoseksual. Gay dan lesbian dapat mengadopsi bayi, dan civil union telah diijinkan sejak tahun 2001.[88] Jerman juga telah banyak mengubah sikapnya terhadap para imigran, pemerintah dan penduduknya mulai berpendapat bahwa imigrasi adalah seseatu hal yang legal namun harus dikontrol dan mempunyai standar kualifikasi tertentu.[89] Jerman merupakan negara paling berharga kedua di dunia di antara 50 negara tahun 2010.[90] Sebuah jajak pendapat global yang dilakukan BBC pada tahun 2011 mengatakan bahwa Jerman dikenal memiliki pengaruh paling positif pada dunia tahun 2011,[91] dan menjadi negara yang dilihat paling positif tahun 2013.[92]

Seni

"Kreuzigung Christi" (Indonesia: "Penyaliban Kristus" oleh Lucas Cranach the Elder
Banyak pelukis-pelukis Jerman yang mendapatkan prestis internasional melalui karya-karya mereka. Albrecht Dürer, Hans Holbein the Younger, Matthias Grünewald dan Lucas Cranach the Elder adalah seniman penting pada zaman Renaisans, Peter Paul Rubens dan Johann Baptist Zimmermann pada zaman Barok, Caspar David Friedrich dan Carl Spitzweg pada Romantisisme, Max Liebermann pada Impresionisme dan Max Ernst pada Surealisme.

Musik

J.S. Bach
Toccata und Fuge
L.v. Beethoven
Symphonie 5 c-moll
R. Wagner
Die Walküre
Musik klasik Jerman terdiri dari karya-karya komposer paling terkenal di dunia, di antaranya Ludwig van Beethoven, Johann Sebastian Bach, Wolfgang Amadeus Mozart, Johannes Brahms, Richard Wagner dan Richard Strauss.
Jerman adalah pasar musik terbesar di Eropa dan ketiga terbesar di dunia.[93] Musik populer Jerman di abad ke-20 dan 21 di antaranya Neue Deutsche Welle (Nena, Alphaville), Ostrock (City, Keimzeit), Metal/Rock (Rammstein, Scorpions), Punk (Die Ärzte, Die Toten Hosen), Pop rock (Beatsteaks, Tokio Hotel), Indie (Tocotronic, Blumfeld) dan Hip Hop (Die Fantastischen Vier, Deichkind).

Arsitektur

"Sea Castle" di Pulau Usedom, contoh arsitektur resort. Model semacam ini populer di kawasan Laut Baltik.
Arsitektur bergaya Jerman antara lain Carolingian dan Ottonian, yang merupakan pendahulu dari Romanesque. Brick Gothic pada zaman pertengahan Brick Expressionism pada zaman modern adalah 2 gaya berbeda yang berkembang di Jerman. Juga dalam Renaisans dan Barok, ada elemen bergaya Jerman di dalamnya (seperti Weser Renaisans dan Barok Dresden).
Ketika industrialisasi berkembang di Eropa, gaya klasisisme dan historisme berkembang di Jerman, terkadang disebut sebagai gaya Gründerzeit karena lonjakan ekonomi di akhir abad ke-19.
Arsitek kontemporer Jerman di antaranya Hans Kollhoff, Helmut Jahn, Behnisch, Albert Speer Junior, Frei Otto, Oswald Mathias Ungers, Gottfried Böhm, Stephan Braunfels dan Anna Heringer.

Literatur dan filosofi

Literatur Jerman dapat ditelusuri dari zaman Pertengahan, dengan karya-karya dari Walther von der Vogelweide dan Wolfram von Eschenbach. Penulis-penulis Jerman yang terkenal antara lain Johann Wolfgang von Goethe, Friedrich Schiller, Gotthold Ephraim Lessing dan Theodor Fontane. Koleksi legenda-legenda folklore yang diterbitkan oleh Grimm Bersaudara mempopulerkan folklore Jerman. Penulis-penulis Jerman yang terkenal di abad ke-20 antara lain Gerhart Hauptmann, Thomas Mann, Hermann Hesse, Heinrich Böll dan Günter Grass.[94] Penerbit-penerbit Jerman memproduksi lebih dari 700 juta buku tiap tahunnya dengan 80.000 judul, sekitar 60.000 judul di antaranya judul baru. Jerman adalah negara ketiga terbesar dalam jumlah buku yang dipublikasikan, setelah negara-negara berbahasa Inggris dan Republik Rakyat Tiongkok.[95] Frankfurt Book Fair adalah ajang perdagangan buku internasional yang sudah berjalan selama 500 tahun lebih.[96]
Filosofi Jerman juga berpengaruh. Kontribusi Gottfried Leibniz terhadap rasionalisme; filosofi pencerahan oleh Immanuel Kant; munculnya idealisme Jerman klasik oleh Johann Gottlieb Fichte, Georg Wilhelm Friedrich Hegel dan Friedrich Wilhelm Joseph Schelling; formulasi teori komunis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels; pengembangan perspektivisme oleh Friedrich Nietzsche, dan kontribusi Gottlob Frege pada filosofi analitis. [97]

Makanan

Makanan Jerman bervariasi tergantung dari kawasannya. Kawasan selatan Bavaria dan Swabia, misalnya, berbagi tradisi kuliner dengan Swiss dan Austria. Di semua kawasan, daging dikonsumsi dalam bentuk sosis.[98] Makanan organik mempunyai pangsa pasar sekitar 2% dan diperkirakan akan terus meningkat.[99] Meski wine banyak diminum di banyak kawasan Jerman, minuman alkohol nasional negara ini adalah bir. Jumlah konsumsi bir negara ini menurun,Although w tapi dengan tingkat 121,4 liter per orang (2009), jumlah ini masihlah salah satu tertinggi di dunia.[100] Restoran Jerman juga restoran paling berdekorasi kedua di dunia, setelah Perancis.[101]
Babi, sapi, dan unggas adalah macam daging paling umum yang dijumpai di Jerman. Rata-rata orang Jerman mengkonsumsi 61 kg (134 lb) daging tiap tahunnya. Diantara semua unggas, ayam paling banyak dikonsumsi, berikutnya adalah bebek, angsa, dan kalkun.

Olahraga

Westfalenstadion, stadion klub Bundesliga Borussia Dortmund, stadion terbesar di Jerman
27 juta penduduk Jerman menjadi anggota klub olahraga ditambah 12 juta orang lainnya yang bermata pencaharian dari olahraga.[102] Sepak bola adalah olahraga terpopuler di Jerman. Dengan 6,3 juta anggota resmi, Asosiasi Sepak Bola Jerman (Deutscher Fußball-Bund) adalah organisasi sepak bola terbesar di dunia.[102] Bundesliga, liga tertinggi sepak bola Jerman, adalah liga olahraga paling populer di Jerman dengan rata-rata pengunjung turnamen terbanyak di dunia.
Tim nasional sepak bola Jerman memenangkan Piala Dunia FIFA tahun 1954, 1974, 1990, dan 2014. Jerman menjuarai Kejuaraan Sepak Bola Eropa UEFA tahun 1972, 1980, dan 1996. Negara ini menjadi tuan rumah Piala Dunia FIFA 1974 dan Piala Dunia FIFA 2006 dan Kejuaraan UEFA tahun 1988. Pemain sepak bola yang terkenal antara lain Franz Beckenbauer, Gerd Müller, Jürgen Klinsmann, Lothar Matthäus, dan Oliver Kahn. Olahraga lain yang populer di antaranya bola tangan, bola voli, hoki es, dan tenis.[102]
Jerman adalah salah satu negara juara otomotif dunia. Konstruktor seperti BMW dan Mercedes adalah konstruktor utama kejuaraan otomotif. Porsche telah menjuarai 24 Hours of Le Mans 16 kali dan Audi telah menjuarainya 11 kali. Pembalap Jerman Michael Schumacher juga menjadi juara Formula Satu terbanyak di dunia.[103]
Secara umum, olahragawan Jerman juga menjadi peserta sukses di Olimpiade, menduduki peringkat ketiga pada jumlah perolehan medali total (menggabungkan Jerman Barat dan Timur). Di Olimpiade Beijing 2008, Jerman menempati peringkat kelima,[104] sedangkan pada Olimpiade Musim Dingin 2006 mereka berhasil menjadi juara.[105] Negara ini menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Panas 2 kali, tahun 1936 dan 1972.

Referensi

  1. ^ a b c d e f Jerman di CIA The World Factbook
  2. ^ "First demographic estimates for 2009". Eurostat. Diakses 2010-01-31.
  3. ^ a b c d "Germany". International Monetary Fund. Diakses 2010-04-21.
  4. ^ Human Development Report 2009. The United Nations. Retrieved 5 October 2009.
  5. ^ Germany: Inflow of foreign population by country of nationality, 1994 to 2003". Migrationinformation.org. Diakses 2010-01-04.
  6. ^ Menurut Mahkamah Konstitusi Federal Jerman, Jerman Barat adalah pelanjut sah dari negara Jerman sebelumnya (Deutsches Reich).
  7. ^ China 'set to be No. 1 exporter' Berita singkat Strait Times edisi 29 Des. 2009.
  8. ^ WTO: China surpasses Germany as NO. 1 exporter. People's Daily Online. Edisi 26 Ags 2009.
  9. ^ China overtakes Germany as world's biggest exporter. The Earth Times. 6 Jan. 2010.
  10. ^ Germany world's second biggest aid donor after US TopNews, India. Diakses 2008-04-10.
  11. ^ Confidently into the Future with Reliable Technology www.innovations-report.de. May 7, 2008. Retrieved 2008-04-04.
  12. ^ "German", The Concise Oxford Dictionary of English Etymology. Ed. T. F. Hoad. Oxford: Oxford University Press, 1996. Oxford Reference Online. Oxford University Press. Diakses 11 Januari 2008.
  13. ^ Schmitz-Berning, Cornelia (1998 (2000 reprint)). "Führer, Der Führer". Vokabular des Nationalsozialismus. Berlin. hlm. 240–245. Thamer, Hans-Ulrich (2003). "Beginn der nationalsozialistischen Herrschaft (Teil 2)". Nationalsozialismus I (dalam bahasa German). Bonn: Federal Agency for Civic Education. Diakses 5 April 2012. "Presiden von Hindenburg meninggal 2 Agustus 1934. Sebelumnya, kabinet telah memutuskan bahwa Hitler akan menjadi penerusnya. The office of the president was to be dissolved and united with that of the chancellor under the name "Führer und Reichskanzler". However, this was in breach of the Enabling Act (shortened & paraphrased)."
  14. ^ Fulbrook 1991, pp. 156–160.
  15. ^ Fulbrook 1991, pp. 155–158, 172–177.
  16. ^ "Das Ermächtigungsgesetz 1933" (dalam bahasa German). Deutsches Historisches Museum. Diakses 25 March 2011.
  17. ^ Stackelberg, Roderick (1999). Hitler's Germany: Origins, interpretations, legacies. Routledge. hlm. 103. ISBN 978-0-415-20115-5.
  18. ^ "Industrie und Wirtschaft" (dalam bahasa German). Deutsches Historisches Museum. Diakses 25 March 2011.
  19. ^ Fulbrook 1991, pp. 188–189.
  20. ^ a b Fulbrook 1991, pp. 190–195.
  21. ^ Steinberg, Heinz Günter (1991). Die Bevölkerungsentwicklung in Deutschland im Zweiten Weltkrieg: mit einem Überblick über die Entwicklung von 1945 bis 1990 (dalam bahasa German). Kulturstiftung der dt. Vertriebenen. ISBN 978-3-88557-089-9.
  22. ^ Richard J. Evans, "The Other Horror, Review of Orderly and Humane: The Expulsion of the Germans After the Second World War, by R.M. Douglas", The New Republic, 25 June 2012. Retrieved 1 July 2012
  23. ^ Wise, Michael Z. (1998). Capital dilemma: Germany's search for a new architecture of democracy. Princeton Architectural Press. hlm. 23. ISBN 978-1-56898-134-5.
  24. ^ maw/dpa (11 March 2008). "New Study Finds More Stasi Spooks". Spiegel Online – english site (www.spiegel.de/international). Der Spiegel. Diakses 30 October 2011. "189,000 people were informers for the Stasi – the former Communist secret police – when East Germany collapsed in 1989 – 15,000 more than previous studies had suggested. [...] about one in 20 members of the former East German Communist party, the SED, was a secret police informant."
  25. ^ Protzman, Ferdinand (22 August 1989). "Westward Tide of East Germans Is a Popular No-Confidence Vote". www.nytimes.com (The New York Times). Diakses 30 October 2011. "Behind the mass flight, Western experts say, is widespread and deepening disillusionment with the Honecker leadership's policies, particularly the refusal to consider the type of economic and political changes taking place elsewhere in the Eastern Bloc."
  26. ^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak ditemukan teks untuk ref bernama state
  27. ^ "Brennpunkt: Hauptstadt-Umzug". Focus (dalam bahasa German) (Munich). 12 April 1999. Diakses 19 March 2011.
  28. ^ "Gesetz zur Umsetzung des Beschlusses des Deutschen Bundestages vom 20. Juni 1991 zur Vollendung der Einheit Deutschlands" (dalam bahasa German). Bundesministerium der Justiz. 26 April 1994. Diakses 19 April 2011.
  29. ^ Dempsey, Judy (31 October 2006). "Germany is planning a Bosnia withdrawal". International Herald Tribune (Paris). Diakses 7 May 2011.
  30. ^ Merz, Sebastian (November 2007). "Still on the way to Afghanistan? Germany and its forces in the Hindu Kush" (PDF). Stockholm International Peace Research Institute. hlm. 2, 3. Diakses 16 April 2011.
  31. ^ Norris, Floyd (20 February 2010). "A Shift in the Export Powerhouses". The New York Times. Diakses 27 March 2011.
  32. ^ "CPI 2009 table". Transparency International. Diakses 15 May 2012.
  33. ^ "The Innovation Imperative in Manufacturing: How the United States Can Restore Its Edge". Boston Consulting Group. March 2009. Diakses 19 March 2011.
  34. ^ "Gross domestic product (2009)". The World Bank: World Development Indicators database. World Bank. 27 September 2010. Diakses 1 January 2011.
    Field listing – GDP (official exchange rate)
  35. ^ "Gross domestic product (2009)". The World Bank: World Development Indicators database. World Bank. 27 September 2010. Diakses 5 October 2010.
    Field listing – GDP (PPP exchange rate)
  36. ^ Financial Crisis. "EU budget: who pays what and how it is spent". Telegraph. Diakses 2012-11-04.
  37. ^ "The Labour Market in May 2012: Positive Underlying Trend Weakens".
  38. ^ Press office of the Deutsche Bundesbank. "Deutsche Bundesbank - Statistics". Bundesbank.de. Diakses 4 June 2012.
  39. ^ Andrews, Edmund L. (1 January 2002). "Germans Say Goodbye to the Mark, a Symbol of Strength and Unity". The New York Times. Diakses 18 March 2011.
  40. ^ Taylor Martin, Susan (28 December 1998). "On Jan. 1, out of many arises one Euro". St. Petersburg Times. hlm. National, 1.A.
  41. ^ Berg, S.; Winter, S.; Wassermann, A. (5 September 2005). "The Price of a Failed Reunification". Spiegel Online. Diakses 28 November 2006.
  42. ^ Kulish, Nicholas (19 June 2009). "In East Germany, a Decline as Stark as a Wall". The New York Times. Diakses 27 March 2011.
  43. ^ "Germany agrees on 50-billion-euro stimulus plan". France 24. 6 January 2009. Diarsipkan dari aslinya tanggal 4 December 2010. Diakses 27 March 2011.
  44. ^ "The 100 Top Brands 2010". Interbrand. Diakses 27 March 2011.
  45. ^ "Global 500: Countries – Germany". Forbes. 26 July 2010. Diakses 27 March 2011.
  46. ^ ADAC (June 2010). Autobahn-Temporegelung (dalam German). Siaran pers. Diakses pada 19 March 2011.
  47. ^ "Geschäftsbericht 2006" (dalam bahasa German). Deutsche Bahn. Diarsipkan dari aslinya tanggal 9 August 2007. Diakses 27 March 2011.
  48. ^ "Airports in Germany". Air Broker Center International. Diakses 16 April 2011.
  49. ^ "Overview/Data: Germany". U.S. Energy Information Administration. 30 June 2010. Diakses 19 April 2011.
  50. ^ "Energy imports, net (% of energy use)". The World Bank Group. Diakses 18 April 2011.
  51. ^ Reuters Berlin (7 July 2010). "* Environment * Renewable energy Germany targets switch to 100% renewables for its electricity by 2050". The Guardian (UK). Diakses 18 April 2011.
  52. ^ "Primärenergieverbrauch nach Energieträgern" (dalam bahasa German). Bundesministerium für Wirtschaft und Technologie. December 2010. Diakses 18 April 2011.
  53. ^ "Germany split over green energy". BBC News. 25 February 2005. Diakses 27 March 2011.
  54. ^ Umweltbundesamt (1 February 2010). Deutschland erfüllte 2008 seine Klimaschutzverpflichtung nach dem Kyoto-Protokoll (dalam German). Siaran pers. Diakses pada 19 March 2011.
  55. ^ "Germany greenest country in the world". The Times of India (New Delhi). 21 June 2008. Diakses 26 March 2011.
  56. ^ "Record High 2010 Global Carbon Dioxide Emissions from Fossil-Fuel Combustion and Cement Manufacture Posted on CDIAC Site". Carbon Dioxide Information Analysis Center. Diakses 15 May 2012.
  57. ^ "Federal Report on Research and Innovation 2010" (PDF). Federal Ministry of Education and Research. June 2010. Diakses 15 May 2012.
  58. ^ "Nobel Prize". Nobelprize.org. Diakses 27 March 2011.
  59. ^ "Swedish academy awards". ScienceNews. Diakses 1 October 2010.
  60. ^ National Science Nobel Prize shares 1901–2009 by citizenship at the time of the award and by country of birth. From Schmidhuber, J. (2010). "Evolution of National Nobel Prize Shares in the 20th century". Diakses 27 March 2011.
  61. ^ Roberts, J. M. (2002). The New Penguin History of the World. Allen Lane. hlm. 1014. ISBN 978-0-7139-9611-1.
  62. ^ "The First Nobel Prize". Deutsche Welle. 8 September 2010. Diakses 27 March 2011.
  63. ^ "Otto Hahn". FamousScientists.org. Diakses 15 December 2011.
  64. ^ "Gottfried Wilhelm Leibniz Prize". DFG. Diarsipkan dari aslinya tanggal 21 June 2008. Diakses 27 March 2011.
  65. ^ Bianchi, Luigi. "The Great Electromechanical Computers". York University. Diakses 17 April 2011.
  66. ^ "The Zeppelin". U.S. Centennial of Flight Commission. Diakses 27 March 2011.
  67. ^ "Historical figures in telecommunications". International Telecommunication Union. 14 January 2004. Diakses 27 March 2011.
  68. ^ Roland Berger Strategy Consultants: Green Growth, Green Profit – How Green Transformation Boosts Business Palgrave Macmillan, New York 2010, ISBN 978-0-230-28543-9
  69. ^ Pressemitteilung Further decline in the population expected for 2009. Edaran pers No.028 tanggal 21 Januari 2010 dari Statistisches Bundesamt Deutschland.
  70. ^ [1]
  71. ^ [2]
  72. ^ Fast jeder Fünfte in Deutschland hat ausländische Wurzeln. ZDFheute Edisi 26 Januari 2010.
  73. ^ Marten, Thomas; Sauer, Fritz Joachim, ed. (2005). Länderkunde - Deutschland, Österreich, Schweiz und Liechtenstein im Querschnitt [Regional Geography - An Overview of Germany, Austria, Switzerland and Liechtenstein] (dalam bahasa German). Berlin: Inform-Verlag. hlm. 7. ISBN 3-9805843-1-3.
  74. ^ Hochdeutsch, tapi tidak untuk dikacaukan dengan Hochdeutsch yang berarti bahasa Jerman Hulu. Untuk menghindari salah pengertian istilah Oberdeutsch juga dipakai untuk varian-varian bahasa Jerman yang dituturkan oleh penduduk pegunungan.
  75. ^ European Commission (2006). "Special Eurobarometer 243: Europeans and their Languages (Survey)". Europa (web portal). Diakses 28 March 2011.
    European Commission (2006). "Special Eurobarometer 243: Europeans and their Languages (Executive Summary)". Europa (web portal). Diakses 28 March 2011.
  76. ^ Rankings: Universität Heidelberg in International Comparison - Top Position in Germany, Leading Role in Europe (Heidelberg University)
  77. ^ a b "Country profile: Germany". Library of Congress. April 2008. Diakses 28 March 2011.
  78. ^ A German model goes global - Dual education following the German role model is replicated around the world (Financial Times)
  79. ^ "The Educational System in Germany". Cuesta College. 31 August 2002. Diakses 16 May 2011.
  80. ^ "Top 100 World Universities". Academic Ranking of World Universities. Diarsipkan dari aslinya tanggal 22 August 2008. Diakses 28 March 2011.
  81. ^ "Tuition Fees at university in Germany". StudyinEurope.eu. 2009. Diakses 19 March 2011.
  82. ^ "Ein Zwischenruf Studiengebühren? Was sonst!". faz.net. 2012. Diakses 21 March 2013.
  83. ^ More people studying in Germany than ever - more than 2.2 million freshmen every year and growing (Spiegel)
  84. ^ Wasser, Jeremy (6 April 2006). "Spätzle Westerns". Spiegel Online International. Diakses 28 March 2011.
  85. ^ "Unbelievable Multitude". Deutsche Welle. Diakses 28 March 2011.
  86. ^ "World Heritage Sites in Germany". UNESCO. Diakses 3 October 2010.
  87. ^ "Human Development Report 2010 Table 4 Gender Inequality Index". United Nations Development Programme. hlm. 156–160. Diakses 20 April 2011.
  88. ^ "Germany extends gay rights". News24. 29 October 2004. Diakses 19 March 2011.
  89. ^ Heckmann, Friedrich (2003). The Integration of Immigrants in European Societies: national differences and trends of convergence. Lucius & Lucius. hlm. 51 ff. ISBN 978-3-8282-0181-1.
  90. ^ GfK (12 October 2010). 2010 Anholt-GfK Roper Nation Brands Index. Siaran pers. Diakses pada 28 March 2011.
  91. ^ "Views of US Continue to Improve in 2011 BBC Country Rating Poll". Worldpublicopinion.org. 7 March 2011. Diakses 28 March 2011.
  92. ^ "BBC poll: Germany most popular country in the world". BBC.co.uk. 23 May 2013. Diakses 28 March 2011.
  93. ^   (13 April 2011). "Bundesverband Musikindustrie: Deutschland drittgrößter Musikmarkt weltweit". Musikindustrie.de. Diakses 28 February 2012.
  94. ^ Espmark, Kjell (3 December 1999). "The Nobel Prize in Literature". Nobelprize.org. Diakses 28 March 2011.
  95. ^ "Land of ideas". Land-der-ideen.matrix.de. Diakses 19 March 2011.
  96. ^ Weidhaas, Peter; Gossage, Carolyn; Wright, Wendy A. (2007). A History of the Frankfurt Book Fair. Dundurn Press Ltd. hlm. 11 ff. ISBN 978-1-55002-744-0.
  97. ^ Searle, John (1987). "Introduction". The Blackwell Companion to Philosophy. Wiley-Blackwell.
  98. ^ "Guide to German Hams and Sausages". German Foods North America. Diakses 17 May 2012.
  99. ^ "Germany Country Profiles for Organic Agriculture". Food and Agriculture Organization. Diakses 6 May 2011.
  100. ^ Schneibel, Gerhard (23 April 2010). "Brewers not worried by beer consumption drop". Deutsche Welle (Bonn). Diakses 6 April 2012.
  101. ^ "German cuisine beats Italy, Spain in gourmet stars". Reuters. 28 March 2011. Diakses 19 March 2011.
  102. ^ a b c "Germany Info: Culture & Life: Sports". Germany Embassy in Washington, D.C. Diakses 28 March 2011.
  103. ^ Ornstein, David (23 October 2006). "What we will miss about Michael Schumacher". The Guardian (UK). Diakses 19 March 2011.
  104. ^ "Beijing 2008 Medal Table". International Olympic Committee. Diakses 19 Maret 2011.
  105. ^ "Turin 2006 Medal Table". International Olympic Committee. Diakses 19 March 2011.

Lihat pula

Pranala luar

Pemerintah
Pariwisata

Tidak ada komentar:

Posting Komentar