Jumat, 09 Januari 2015

Sejarah Negara Mongolia

Mongolia

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Монгол Улс
Mongol Uls
Bendera Lambang
Motto
Lagu kebangsaanBügd Nairamdakh Mongol
Ibu kota
(dan kota terbesar)
Ulan Bator
Bahasa resmi Mongol
Pemerintahan Sistem parlementer
 -  Presiden Tsakhiagiin Elbegdorj
 -  Perdana Menteri Norovyn Altankhuyag
Kemerdekaan
 -  - Deklarasi
11 Juli 1921 
Luas
 -  Total 1,564,115 km2 (19)
 -  Perairan (%) 0,6%
Penduduk
 -  Perkiraan 2013 2.921.287 (140)
 -  Sensus -
 -  Kepadatan 1,84/km2 (239)
PDB (KKB) Perkiraan 2012
 -  Total US$15,192 miliar 
 -  Per kapita US$5.371 
Mata uang Tugrug (MNT)
Zona waktu (UTC+8)
 -  Musim panas (DST)  (UTC+8)
Ranah Internet .mn
Kode telepon 976
Mongolia in its region.svg
Mongolia (bahasa Mongol: Монгол Улс) adalah sebuah negara yang terkurung daratan di Asia Timur, berbatasan dengan Rusia di sebelah utara dan Republik Rakyat Tiongkok di selatan. Mongolia merupakan pusat Kekaisaran Mongol pada abad ke-13 tetapi dikuasai oleh Dinasti Qing sejak akhir abad ke-17 hingga sebuah pemerintah merdeka dibentuk dengan bantuan Uni Soviet pada 1921. Akan tetapi, kemerdekaan Mongolia tidak diakui China sampai tahun 1949. Setelah Komunis menguasai Cina daratan, China akhirnya mengakui kemerdekaan Mongolia. Setelah keruntuhan Uni Soviet, Mongolia menganut aliran demokrasi. Dengan luas wilayah yang sebanding dengan Alaska, sebagian besar wilayah Mongolia memiliki tanah yang gersang: kebanyakan wilayah berupa padang rumput, dengan pegunungan di bagian barat dan utara dan Gurun Gobi di selatan. Mayoritas penduduknya beretnis Mongol yang menganut agama Buddha Tibet dengan kehidupan nomad.

Sejarah

  • Periode Bangsa Hunnu (Hsiung-nu)
Bangsa Hun menjadi terkenal di bawah kepemimpinan Modun Khaan dari Dinasti Tiongkok yang mengontrol jalur perdagangan di daerah Turkistan. Kemudian kehancuran menimpa peradaban Hunnu bersamaan dengan kehancuran dinasti Hundi Tiongkok.
  • Periode Bangsa Cian-bi (Hsien-pi)
Penduduk bangsa Hunnu bergabung ke wilayah bangsa Cian-bi (136-181 Masehi). Cian-bi menjadi bangsa yang kuat dan memperluas wilayah dan membagi tiga bagian hingga ke timur sampai ke Korea di bawah kepemimpinan Tanishikuai. Sampai era kepemimpinan Kabinen, bangsa Cian-bi mengalami banyak perebutan wilayah. Tahun 235, Kabinen tewas dan bangsa Cian-bi mengalami kehancuran.
  • Periode Bangsa Jujan (Rouran)
Dibangun oleh penduduk sisa bangsa Cian-bi, bangsa Jujan yang berpusat di pegunungan Khangai berkembang pada abad ke-5.
  • Periode Bangsa Tukish
Bangsa Tukish yang dibangun dari pecahan Kerajaan Jujan memperluas wilayahnya hingga ke semenanjung Korea dan Tiongkok. Penduduk dari bangsa Uighur ikut bergabung pada 745 Masehi. Bangsa Tukish menjadi bangsa yang kuat di Mongolia.
  • Periode Bangsa Uighur
Bangsa Uighur lahir dari bagian bangsa Tukish. Pada periode 745 Masehi, Uighur mengontrol jalur perdagangan dari China hingga ke kawasan timur Asia.
  • Periode Bangsa Kitan
Abad X-XII, Mongolia dikuasai Kitan yang berpusat di Sungai Liao, pegunungan Khyangan dan menguasai wilayah Mongolia pada tahun 924 Masehi. Pada 936 Masehi, bangsa Kitan menguasai wilayah Bahain dan 16 wilayah Tiongkok utara. Tahun 1120, bangsa Kitan hancur.
  • Periode Mongol
Abad XII, Mongolia dikuasai oleh Kerajaan Mongol yang menduduki tiga sungai dan pegunungan Altai hingga sungai Selenge. Kerajaan ini dipimpin oleh Khabula Khaan (Kubilai khan). Cucunya yang bernama Yesugei mendirikan Kerajaan Mongol Khanlig. Yesudei wafat tahun 1170 dan Kerajaan Mongol terbagi menjadi beberapa bagian. Anaknya yang bernama Temujin menguasai tampuk kepemimpinan Mongol. Dalam masa kepemimpinannya, Kerajaan Mongol Khanlig menjadi bagian negara yang disegani.

Politik

Mongolia terkenal di abad ke-13 di bawah kepemimpinan Genghis Khan karena berhasil menaklukkan berbagai kerajaan di Eurasia. Setelah kematian Genghis Khan, Mongolia dibagi menjadi beberapa negara bagian yang kuat dan terpecah pada abad ke-14. Semua negara bagian kemudian bersatu kembali ke Mongolia awal dan berada di bawah pemerintahan Tiongkok.
Pada 1921, atas bantuan Uni Soviet (sudah bubar), Mongolia merdeka dari Tiongkok. Sebuah pemerintahan komunis dibentuk pada 1924. Pada era 1990-an, Partai Revolusioner Rakyat Mongolia (MPRP) mengalahkan Koalisi Uni Demokratik (DUC). Ini merupakan kumpulan dari berbagai partai beraliran demokratis. Koalisi DUC mengalahkan MPRP pada pemilu tahun 1996. Pada Pemilu tahun 2000, parlemen Mongolia dikuasai oleh MPRP. Pada pemilu 2004, DUC dan MPRP membentuk koalisi pemerintahan.
Pada 11 Januari 2005, sepuluh menteri di pemerintahan koliasi mengundurkan diri dan dalam kondisi krisis. Ada 18 menteri di dalam pemerintahan koalisi antara MPRP (yang sebelumnya bernama Partai Komunis) dan Partai Demokratik yang merupakan payung politik mantan Perdana Menteri Tsakhia Elbegdorj. Partai Demokratik hanya mempunyai 25 anggota di parlemen.

Geografi dan Iklim

Bagian selatan Mongolia adalah Gurun Gobi, sedangkan bagian barat dan utara kebanyakan pegunungan
Bentang darat Mongolia
Dengan luas 1,564,116 km2 (603,909 sq mi),[1] Mongolia adalah negara ke-19 terluas di dunia (setelah Iran) dan sebelum Peru).
Geografi negara ini adalah Gurun Gobi di bagian selatan dan wilayah pegunungan yang dingin di bagian utara. Banyak juga wilayah Mongolia terdiri dari stepa. Titik tertinggi di Mongolia adalah Bukit Khüiten di Tavan bogd dengan ketinggian 4,374 m (14,350 ft). Kebanyakan wilayah negara ini merasakan panas di musim panas dan sangat dingin di musim dingin (di bulan Januari suhu rata-ratanya −30 °C (−22 °F)).[2]
Ulan Bator, ibukota negara ini, adalah ibukota negara dengan rata-rata suhu terendah di dunia.

Provinsi

Mongolia terbagi dalam 21 provinsi (aymguud; disingkat aimag atau aymag) dan 1 kotamadya (hot) setingkat provinsi.
Peta Mongolia

Referensi

  1. ^ CIA World Factbook countries by area
  2. ^ "Republic of Mongolia" (PDF). 2004. Diakses 2008-02-10.

Pranala luar


Tidak ada komentar:

Posting Komentar